Awan Cirrus (Ci), diambil pada tanggal 27 Agustus 2008. Saat mengadakan Pendidikan Lanjutan Jantera Angkatan 27, pagi itu saya berada di kaki Gunung Gede-Pangrango, tepatnya di Alun-alun Suryakancana. Awan ditiupkan dari kanan ke kiri dalam angin timur yang begelora. Awan-awan ini terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
Awan Cirro Stratus (Ci-St), foto ini saya ambil ketika berada di depan Gedung FPMIPA UPI. Tanggal 28 Oktober 2008. Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
Awan Cirro Cumulus (Ci-cU).Elemen-elemen awan itu kelihatan seperti sisik ikan dibawah sinaran matahari. Dapat menimbulkan bayangan awan.
Awan Cirro Stratus (Ci-St), foto ini saya ambil ketika berada di depan Gedung FPMIPA UPI. Tanggal 28 Oktober 2008. Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
Awan Cirro Cumulus (Ci-cU).Elemen-elemen awan itu kelihatan seperti sisik ikan dibawah sinaran matahari. Dapat menimbulkan bayangan awan.
Awan Alto Cumulus (A- Cu) kecil dan bergumpal. Tiap-tiap elemen tampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Cirro Cumulus (Ci -Cu). Diambil pada tanggal 26 Oktober 2008 di Geger Kalong, Bandung.
Awan Alto Stratus (A - St), foto ini diambil pada tanggal 29 Oktober depan FPMIPA UPI. 1) Awan ini bersifat luas dan tebal. Warna awan alto stratus adalah kelabu, sehingga pada matahari dan bulan akan tampak terang.
Awan Alto Stratus (A - St), foto ini diambil pada tanggal 29 Oktober depan FPMIPA UPI. 1) Awan ini bersifat luas dan tebal. Warna awan alto stratus adalah kelabu, sehingga pada matahari dan bulan akan tampak terang.
Awan Strato Cumulus (St - Cu), tampak matahari menyinari awan, awan ini tidak menimbukan hujan. Awan ini di ambi depan FPMIPA UPI tanggal 23 Oktober 2008.
Awan Nimbo Stratus (Ni - St), diambil di Alun-alun Suryakancana saat pagi datang, pada tanggal 26 Agustus 2008. Saat itu udara sangat dingin sekali.
Awan Cumulo Nimbus (Cu - ni), Awan ini dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini bervolume besar, posisinya rendah dengan puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dan puncak melebar, sehingga merupakan awan yang tebal.
Awan Cumulus (Cu), diambil pada tanggal 19 Oktober 2008 di Jayagiri, kaki gunung Tangkuban Perahu, terlihat jauh Bukit Tunggul.1) Merupakan awan tebal dengan puncak-puncak yang agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang naik. Kalau berhadapan dengan matahari akan kelihatan terang dan apabila yang memperoleh sinar hanya sebelah saja akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu.
Awan Cumulo Nimbus (Cu - ni), Awan ini dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini bervolume besar, posisinya rendah dengan puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dan puncak melebar, sehingga merupakan awan yang tebal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar